Kamis, 11 Januari 2018

MAKALAH MANAJEMEN PENGORGANISASIAN




KATA PENGANTAR
      Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan wahyu berupa ayat – ayat yang siapapun menggunakannya dapat mengantarkan manusia menuju pengakuan keimanan yang hakiki. Salam dan shalawat atas Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa menjadikan Sunnah Rasul SAW sebagai hujjah yang kokoh.
      Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan sehingga saran dan kritik diharapakan untuk menambah wawasan tentang MANAJEMEN khususnya tentang PENGORGANISASIAN .
Akhirul kalam, kami ucapkan terima kasih atas seluruh kawan – kawan terlebih khusus kepada guru pembimbing studi Manajemen  kami yang telah banyak memberikan gambaran sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga amal baik kita semua dalam memberikan kontribusi bagi bangkitnya pemikiran tentang MANAJEMEN  di tengah masyarakat menjadi investasi masa depan. Wassalamu’alaikum.wr.wb

                                                                                       Lubuklinggau,November 2016

                       
                                               
                                                  Penyusun







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...2
  
BAB I  PEMBAHASAN
A.  PENGERTIAN PENGORGANISASIAN ……………………………..3
B.  STRUKTUR, DESAIN DAN BAGAN ………………………………...4
C.  PENTINGNYA PENGORGANISASIAN …………………………….8
D.  PROSES PENGORGANISASIAN …………………………………...8
E.  KONSEP-KONSEP PENGORGANISASI …………………………..9
F.   PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN …………………….…10
G.  MACAM-MACAM ORGANISASI ……………………………………12
H.  WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI …………………………………………………………………………...12
I.      PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI ……………………13
J.   UNSUR-UNSUR ORGANISASI …………………………………….14
BAB II PENUTUP
A.  KESIMPULAN ………………………………………………………...16
B.  SARAN …………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Menurut Handoko (2003), pengorganisasian (organizing) merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya.
Chester I Barnand, (dalam Djatmiko, 2003) mendefinisikan pengorganisasian “As a system of coordinated activities of force of two or more persons”. (Organisasi adalah suatu system kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih).
M.Manulang mengemukakan pengertian organisasi sebagai berikut.
1)    Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pmbtasan tugas tugas atau tangung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan hubungan antara unsur unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang orang dapat bekerja bersama sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan. Secara singkat organisasi adalah suatu perbuatan diferensial tugas tugas.
2)    Organisasi dalam arti statis adalah setiap gabungan yang bergerak ke arah tujuan bersama, degan istilah populer adalah struktur organisasi atau bagan organisasi.
Menurut Soekarno k. mengemukakan pengertian organisassi sebagai berikut:
*      Organisasi sebagai alat manajemen adalah wadah, tempat manajemen, sehingga memberikan bentuk bagi manajemen dapat bergerak. Jadi, sama dengan organisasi dalam arti statistis.
*      Organisasi sebagai alat manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah organisassi yang memberikan kemungkinan manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu.
*      Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian kerja.


B.  STRUKTUR, DESAIN DAN BAGAN
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Desain organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
Bagan Organisasi adalah organization chart yaitu bagan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisi pada suatu organisasi dalam pengertian wewenang dan tanggung jawabnya ; pada dasarnya terdapat tiga pola organisasi, yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi lini dan staff.
Pengertian Bagan organisasi: Bagan organisasi organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan , dan  bagan juga disebut dengan gambar rancangan, gambar denah, skema. Bagan ialah alat berupa gambaran secara analisis dan statistik tentang proses yang terjadi dalam alam, teknologi dan masyarakat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2mgR-CTnoGh4meVg3_LivPUTFIDQMXKdMWZOEaTGcfs4FQBuZgK9MuWgx85yl8FClwBl1lT-JUfH3W5KxZ-bnifBLt3q4zIYptCczUNNRY55UgE3HSRKA-KVZBvpJppZRbwaajy28LM7q/s320/struktur-organisasi.png

Macam-Macam Bentuk Bagan Organisasi
Dalam suatu Organisasi pastilah ada juga sebuah Stuktur nya jika dalam organisasi tidak ada strukturnya maka suatu perusahaan itu pasti akan bobrok dan hancur dalam penyusunan jabatannya masing-masing dan berikut adalah contoh dari gambar Bagan yang biasa perusahaan-perusahaan pakai pada umumnya yaitu:
*      Bagan Horizontal
Mengapa bagan tersebut di katakan horizontal karena pada bagan tersebut jika semakin banyak jabatan-jabatan yang di buat dalam perusahaan tersebut maka bagan ini akan semakin luas menyamping. 
http://female.store.co.id/images/Image/images/struktur%20organisasi%20horizontal.jpg
*      Bagan Vertikal

            Bagan vertikal adalah kebalikan dari bagan Horizontal. Bagan Vertikal pada umumnya bagan ini jika dalam perusahaan banyak sekali jabatan atau kepala-kepala bagian dari masing-masing divisi maka bagan ini akan semakin panjang ke bawah.
https://hube13.files.wordpress.com/2011/10/3.jpg

*      Bagan Lingkaran
Kenapa bagan ini berbentuk lingkaran karna mungkin dalam suatu perusahaan memang sangat memiliki perbedaan tersendiri dalam menyusun bagian-bagian dari perusahaan itu tersebut oleh karena itu banyak sekali model bagan yang terbentuk. pada model bagan ini jika setiap penambahan anggota maka bagan ini akan bertambah diameternya dan semakin membesar.
http://www.p2kp.org/warta/files/Diagram_circle-poverty.gif

*      Bagan Piramid
Bagan ini sangat mudah digunakan karna bentuknya seperti Piramid yang menempatkan bagian-bagian dalam perusahaan yang paling tertinggi di letakan pada bagian TOP dan untuk karyawan di letakan MID dan untuk Office Boy di letakan pada Bagian LOWER.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUvJVayjtp1AfDTN-xPR2qbbA_1yBlClbyD7R6IXQx9u0QthUARm3d81eK2zwYaJ6Y3LX3dRM_7ImF7T5B3R_cgP0bo-MiFqAziT7OJgiU7lXRk93VdYa0alf5n8bixby1q1Lj88IvXfO0/s320/STRUKTUR+ORGANISASI+%2528PYRAMID%2529.jpg
Pada umumnya bagan yang paling sering di gunakan adalah bagan Horizontal dan bagan Vertikal karena bentuk dan pola yang cukup simple sehingga lebih mudah di mengerti manusia.


C.  PENTINGNYA PENGORGANISASIAN
Sekalipun pengorganisasian (Organizing) merupakan salah satu fungsi dari proses manajemen, ia penting dalam hal mendeterminasi bagaimana mencegah timbulnya masalah-masalah atau diselesaikan dalam upaya mengurangi konflik-konflik yang tidak dapat dihindari dalam situasi , dimana orang-orang bekerja sama dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.  Pengorganisasian ini begitu penting dalam organisasi, karena setelah para manajer menetapkan sasaran-sasaran, dan merancang rencana-rencana untuk mencapainya, maka perlu mendesain dan mengembangkan sebuah organisasi yang dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah digariskan. Pengorganisasian akan mengubah rencana-rencana menjadi sebuah tindakan-tindakan dengan bantuan kepemimpinan dan motivasi.
D.  PROSES PENGORGANISASIAN
Proses pengorganisasian dalam suatau perusahaan meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas, pengelompokkan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian wewenang di antara karyawan perusahaan.
Langkah-langkah manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisasian adalah sebagai berikut.
*    Sasaran, manajemen harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai.
*    Penentuan kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan mengspesifikasi kegiatan yang diperlukan untuk  mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan yang akan dilakukan.
*    Pengelompokkan kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan kegiatan dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama.
*    Pendeglegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
*    Rentan kendali, artimya manajer harus menetapkan jumlah personil pada setiap departemen,
*    Rentang kendali perlu dalam organisasi, karena terbatasnya kemampuan fisik dan mental manusia atau adanya limits factor (keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, perhatian).
*    Perincian peranan seseorang, artinya manajer harus menetapkan tugas-tugas perorangan.
*    Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisassi apa yang akan dipakai, apakah lini, staf organisasi, atau yang lainnya.
*    Bagan organisasi, artinya manajer harus menetapkan bagan/struktur organisassi yang bagaimana yang akan dipergunakan.

E.  KONSEP-KONSEP PENGORGANISASI
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan di sini, yakni istilah “organization” sebagai kata benda dan “organizing” (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Beach, 1980; Champoux, 2003). Apabila kita membicarakan organisasi sebagai suatu sistem, berarti memandangnya terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantungan dan di dalamnya terdapat sub-sub sistem. Sedangkan struktur di sini mengisyaratkan bahwa di dalam organisasi terdapat suatu kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang harus dimainkan oleh anggota-anggota kelompoknya.
Istilah organisasi dapat pula diartikan sebagai suatu perkumpulan atau perhimpunan yang terdiri dari dua orang atau lebih punya komitmen bersama dan ikatan formal mencapai tujuan organisasi, dan di dalam perhimpunannya terdapat hubungan antar anggota dan kelompok dan antara pemimpin dan angota yang dipimpin atau bawahan (Beach and Reinhartz, 2004; Bush and Middlewood, 2005).
Dari kedua definisi di atas, dapat dinyatakan betapa pentingnya organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dalam melaksanakan segala kebijakan/keputusan yang dibuat pada tingkatan administratif maupun manajerial. Dalam hubungan ini, hakiki organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandangan. Pertama, organisasi dipandang sebagai wadah, tempat di mana kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan. Kedua, sebagai proses yang berusaha menyoroti interaksi (hubungan) antara orang-orang yang terlibat di dalam organisasi itu.
Pemahaman organisasi dan manajemen perlu bagi analisis. Pemahaman ini vital bagi perancangan sebuah SIM. Penerapan sistem informasi berdasarkan komputer dapat mempengaruhi struktur organisasi, motivasi dalam organisasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, manajer terlibat dalam membentuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan fungsi tersebut, pengambilan keputusan dan interaksi manusia. Interaksi manusia adalah orang-orang di dalam dan di luar organisasi dan dengan atasan serta bawahan. Baik mutu pengambilan keputusan maupun interaksi dengan orang akan mempengaruhi efektivitas dalam mana organisasi beroperasi. Fungsi manajemen, pengambilan keputusan dan interaksi mansuia dibatasi oleh sumber daya yang tersedia bagi organisasi dan kendala luar organisasi (industri, masyarakat dll) dalam mana organisasi beroperasi.
F.   PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN
Untuk mewujudkan suatu organisasi yang baik, efektif serta sesuai dengan kebutuhan, secara selektif harus didasarkan pada asas-asas organisassi berikut:
*    Principle Of Organizatioanal Objectives (Asas Tujuan Organiasasi). Sasaran perusahaan merupakan bagian penting untuk menentukan struktur perusahaan.
*    Principle Of Unity Of Objective (Asas Kesatuan Tujuan). Di dalam organisasi/perusahaan harus ada kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Oragnisasi akan kacau, jika tidak ada kesatuan tujuan.
*    Principle Of Unity Of Command (Asas Kesatuan Perintah) setiap bawahan harus menerima perintah ataupun memberikan tanggung jawab hanya kepada satu orang atasan; tetapi seseoarng atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
*    Principle Of The Span Of Management (Span Of Control /Span Of Outhority). Seseorang itu terbatas (waktu-mental-fisik) dalam mengurus orang lain atau memimpin bawahannya. Keterbatasan tersebut tidak sama bagi setiap orang.
*    Principle Of Delegation Of Authority (Asas Pelimpahan Wewenang). Asas ini berarti pemberian wewenang dari seseorang/sekelompok orang kepada orang lain.
*    Principle Of Party Of Authority And Responsibility (Asas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab). Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang dilimpahkan dengan tanggung jawab yang timbul karenanya harus selaras, hendaknya pelimpahan wewenang tidak meminta pertanggung jawaban yang lebih besar daripada wewenang itu sendiri atau sebaliknya.
*    Principle Of Responsibility (Asas Tanggung Jawab). Pertanggung jawabaan dari bawahan terhadap atasan harus ssesuai dengan garis wewenang  (line-authority) dan pelimpahan wewenang.
*    Principle Of Departmentation Atau Principle Of Dibision Of Work  (Asas Pembagian Kerja) yaitu mengelompokkan tugas-tugas atau kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja atau unit departemen.
*    Principle Of Personel Placement (Asas Penempatan Personalia). Efektivitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan pegawai yang tepat. Tiap-tiap orang yang akan diperkerjakan harus dipilih dengan seksama dan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan syarta-syarat pekerjaan yang akan dilakukannya.
*    Principle Of Scalar Chain (Asas Jenjang Berangkai).  Dasar organisasi yang fundamental ialah rangkaian wewenang dari atas ke bawah dalam organisasi. Saluran perintah/wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertical yang jelas, tidak terputus dan menempuh jarak terpendek.
*    Principle Of Efficiency (Asas Efesien). Suatu organisassi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
*    Principle Of Continuity (Asas Kesinambungan ). Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk  menjamin kelangsungan hidupnya.
*    Principle Of Coordination (Asas Koordinasi). Asas ini merupakan tindak lanjut dari asas-asas organisasi lainnya; koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronisasikan dan menintregasikan segala tindakan, agar terarah kepada sasaran yang akan dicapai.


G.  MACAM-MACAM ORGANISASI
Macam-macam organisasi.
*      Berdasarkan proses pembentuknya.
*      Berdasarkan kaitan hubungannya dengan pemerintah.
*      Berdasarkan skala (ukuran) besar kecil.
*      Berdasarkan jenis/tipe wewenang organisasi.
v  Organisasi Inti
v  Organisasi Staf
v  Organisasi Lini Dan Staf
v  Organisasi Fungsional
v  Organisasi Lini, Staf Dan Fungsional
v  Organisasi Komite
*      Berdasarkan tujuan.
v  Public Organization
v  Business Organization
*      Berdasarkan bentuk-bentuk bagan organisasi.
v  Bentuk Segitiga Vertical
v  Bentuk Segitiga Horizontal
v  Bentuk Lingkaran

H.  WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Wewenang atau authority  pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Wewenang merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki wewenang atau kekuasaan yang terlegatimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia  dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang terkait dengan sumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat di dalam organisasi.
Terdapat dua pandangan mengenai wewenang formal, yaitu pandangan klasik(classical view) dan pandangan berdasarkan penerimaan (acceptance view).
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Ada alasan mengapa diperlukan pendelegasian, yaitu:
·         Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri.
·         Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
·         Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
·         Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan.
·         Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan.
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa desentralisasi berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi, maka akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal dalam suatu negara. Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara otomatis dapat memajukan pembangunan nasional.
I.     PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI
Proses penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan yang dijalankan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unsur – unsurnya terdapat dalam organisasi.
Langkah – langkah proses ini mencakup:
*    Perencanaan sumber daya manusia
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.
*      Penarikan
Berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia.
*      Seleksi
Penilaian dan pemilihan para calon personalia.
*      Pengenalan dan orientasi
Dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.
*      Latihan dan pengembangan
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas organisasi.
*      Penilaian pelaksanaan kerja
Membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi tersebut.
*      Pemberian balas jasa dan penghargaan
Digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk pekerjaan selanjutnya.8.Perencanaan dan Pengembangan karir : mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.

J.   UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Menurut Davis dan Newton (Thoha, 2002), unsur  pokokk organisasi adalah “people, structure, technology, and environment inn which the organization operates”. Untuk mencapai tujuannya, orang-orang akan bergabung dalam suatu organisasi dan untuk mendukungnya diperlukan jenis struktur dan teknologi tertentu. Interaksi di antara ketiga aspektersebut ikut mempengaruhi lingkungan, terutama manusia.
David dan newton mendeskripsikan keterkaitan keempat unsure tersebut seperti pada gambar berikut ini:
*    Manusia (Human Factor): artinya  organisasi baru ada, jika ada unsur manusia yang bekerja sama; ada pemimpin dan adaa yang dipimpin.
*    Sasaran, artinya organisassi baru ada, jika ada tujuan yang akan dicapai.
*    Tempat Kedudukan, organisasi baru ada, jika ada tempat kedudukannya.
*    Pekerjaan, artinya organisaasi baru ada, jika ada pekerja yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
*    Teknologi, artinya organisasi baru ada, jika terdapat unsure-unsur teknis.
*    Struktur, artinya oragnisasi baru ada, jika ada hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya, sehingga terciptanya organisasi.
*    Lingkungan, artinya organisasi baru ada, (Environment Of External Social System), artinya organisasi baru ada, jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi, misalnya ada system kerja sama sosial.


















BAB II
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan, perhatian, kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan, perbedaan karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja, kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi.
Dan bahwa aspek-aspek komitmen organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan.
B.   Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin  sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok.




DAFTAR PUSTAKA
Flippo, Edwind B (1993). Manajemen Personalia, Edisi VI. Erlangga.
Handoko, T (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu SP (1996). Manajemen. Dasar, Pengertian dan
       Masalah. Jakarta: Gunung Agung.
Reksohadiprodjo, Sukanto (1999). Dasar-Dasar Manajemen.
        Yogyakarta: BPFE
Terry, G.R and L.W.Rue (1985). Dasar-dasar Manajemen. (terj) Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto, Iwan (2006). Manajemen Strategi. Bandung: CV YRAMA WIDIA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar