KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
menurunkan wahyu berupa ayat – ayat yang siapapun menggunakannya dapat
mengantarkan manusia menuju pengakuan keimanan yang hakiki. Salam dan shalawat
atas Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa
menjadikan Sunnah Rasul SAW sebagai hujjah yang kokoh.
Dalam penulisan makalah ini tentunya
tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan sehingga saran dan kritik diharapakan
untuk menambah wawasan tentang MANAJEMEN khususnya tentang PENGORGANISASIAN .
Akhirul
kalam, kami ucapkan terima kasih atas seluruh kawan – kawan terlebih khusus
kepada guru pembimbing studi Manajemen
kami yang telah banyak memberikan gambaran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Semoga amal baik kita semua dalam memberikan kontribusi bagi
bangkitnya pemikiran tentang MANAJEMEN
di tengah masyarakat menjadi investasi masa depan.
Wassalamu’alaikum.wr.wb
Lubuklinggau,November 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...2
BAB
I PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PENGORGANISASIAN ……………………………..3
B. STRUKTUR,
DESAIN DAN BAGAN ………………………………...4
C. PENTINGNYA
PENGORGANISASIAN …………………………….8
D. PROSES
PENGORGANISASIAN …………………………………...8
E. KONSEP-KONSEP
PENGORGANISASI …………………………..9
F. PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN
…………………….…10
G. MACAM-MACAM
ORGANISASI ……………………………………12
H. WEWENANG,
DELEGASI DAN DESENTRALISASI …………………………………………………………………………...12
I.
PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI ……………………13
J.
UNSUR-UNSUR ORGANISASI …………………………………….14
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN ………………………………………………………...16
B. SARAN …………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Menurut Handoko (2003), pengorganisasian (organizing) merupakan suatu proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya.
Chester I Barnand, (dalam Djatmiko, 2003)
mendefinisikan pengorganisasian “As a
system of coordinated activities of force of two or more persons”. (Organisasi
adalah suatu system kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan
oleh dua orang atau lebih).
M.Manulang mengemukakan pengertian organisasi
sebagai berikut.
1)
Organisasi
dalam arti dinamis adalah suatu
proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pmbtasan tugas tugas
atau tangung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan hubungan antara unsur
unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang orang dapat bekerja bersama sama
seefektif mungkin guna mencapai tujuan. Secara singkat organisasi adalah suatu
perbuatan diferensial tugas tugas.
2)
Organisasi
dalam arti statis adalah setiap
gabungan yang bergerak ke arah tujuan bersama, degan istilah populer adalah
struktur organisasi atau bagan organisasi.
Menurut Soekarno k. mengemukakan
pengertian organisassi sebagai berikut:



B. STRUKTUR, DESAIN DAN BAGAN
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.
Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara
berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur
direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara
berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan
pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak
direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Desain
organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena
struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi.
Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat
mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan
menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain
organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain.
Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh
manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang
desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat
organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain
organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap ukuran
organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan
tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
Bagan Organisasi
adalah organization
chart yaitu bagan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisi pada suatu organisasi dalam pengertian
wewenang dan tanggung jawabnya ; pada dasarnya terdapat tiga pola organisasi,
yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi lini dan staff.
Pengertian Bagan
organisasi: Bagan
organisasi organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan , dan bagan juga disebut
dengan gambar rancangan, gambar denah, skema. Bagan ialah alat berupa gambaran
secara analisis dan statistik tentang proses yang terjadi dalam alam, teknologi
dan masyarakat.

Macam-Macam
Bentuk Bagan Organisasi
Dalam suatu Organisasi
pastilah ada juga sebuah Stuktur nya jika dalam organisasi tidak ada
strukturnya maka suatu perusahaan itu pasti akan bobrok dan hancur dalam
penyusunan jabatannya masing-masing dan berikut adalah contoh dari gambar Bagan
yang biasa perusahaan-perusahaan pakai pada umumnya yaitu:

Mengapa bagan tersebut di
katakan horizontal karena pada bagan tersebut jika semakin banyak
jabatan-jabatan yang di buat dalam perusahaan tersebut maka bagan ini akan
semakin luas menyamping.


Bagan
vertikal adalah kebalikan dari bagan Horizontal. Bagan Vertikal pada umumnya
bagan ini jika dalam perusahaan banyak sekali jabatan atau kepala-kepala bagian
dari masing-masing divisi maka bagan ini akan semakin panjang ke bawah.


Kenapa bagan ini berbentuk
lingkaran karna mungkin dalam suatu perusahaan memang sangat memiliki perbedaan
tersendiri dalam menyusun bagian-bagian dari perusahaan itu tersebut oleh
karena itu banyak sekali model bagan yang terbentuk. pada model bagan ini jika
setiap penambahan anggota maka bagan ini akan bertambah diameternya dan semakin
membesar.


Bagan ini sangat mudah
digunakan karna bentuknya seperti Piramid yang menempatkan bagian-bagian dalam
perusahaan yang paling tertinggi di letakan pada bagian TOP dan untuk karyawan di
letakan MID dan untuk Office Boy di letakan pada Bagian LOWER.

Pada umumnya bagan yang
paling sering di gunakan adalah bagan Horizontal dan bagan Vertikal karena
bentuk dan pola yang cukup simple sehingga lebih mudah di mengerti manusia.
C. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN
Sekalipun pengorganisasian (Organizing) merupakan salah satu fungsi dari
proses manajemen, ia penting dalam hal mendeterminasi bagaimana mencegah
timbulnya masalah-masalah atau diselesaikan dalam upaya mengurangi konflik-konflik
yang tidak dapat dihindari dalam situasi , dimana orang-orang bekerja sama
dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengorganisasian ini begitu penting dalam
organisasi, karena setelah para manajer menetapkan sasaran-sasaran, dan
merancang rencana-rencana untuk mencapainya, maka perlu mendesain dan
mengembangkan sebuah organisasi yang dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah
digariskan. Pengorganisasian akan mengubah rencana-rencana menjadi sebuah
tindakan-tindakan dengan bantuan kepemimpinan dan motivasi.
D. PROSES PENGORGANISASIAN
Proses pengorganisasian
dalam suatau perusahaan meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas,
pengelompokkan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian wewenang di
antara karyawan perusahaan.
Langkah-langkah manajemen
dalam membentuk kegiatan pada proses pengorganisasian adalah sebagai berikut.









E. KONSEP-KONSEP PENGORGANISASI
Secara konseptual ada dua batasan
yang perlu dikemukakan di sini, yakni istilah “organization” sebagai kata benda dan “organizing” (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada
rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Organisasi adalah suatu sistem,
mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di
dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara
yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Beach, 1980; Champoux, 2003). Apabila
kita membicarakan organisasi sebagai suatu sistem, berarti memandangnya terdiri
dari unsur-unsur yang saling bergantungan dan di dalamnya terdapat sub-sub
sistem. Sedangkan struktur di sini mengisyaratkan bahwa di dalam organisasi
terdapat suatu kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang
harus dimainkan oleh anggota-anggota kelompoknya.
Istilah organisasi dapat pula
diartikan sebagai suatu perkumpulan atau perhimpunan yang terdiri dari dua
orang atau lebih punya komitmen bersama dan ikatan formal mencapai tujuan
organisasi, dan di dalam perhimpunannya terdapat hubungan antar anggota dan
kelompok dan antara pemimpin dan angota yang dipimpin atau bawahan (Beach
and Reinhartz, 2004; Bush and Middlewood, 2005).
Dari kedua definisi di atas, dapat
dinyatakan betapa pentingnya organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen
dalam melaksanakan segala kebijakan/keputusan yang dibuat pada tingkatan
administratif maupun manajerial. Dalam hubungan ini, hakiki organisasi dapat
ditinjau dari dua sudut pandangan. Pertama, organisasi dipandang sebagai wadah,
tempat di mana kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan. Kedua, sebagai
proses yang berusaha menyoroti interaksi (hubungan) antara orang-orang yang
terlibat di dalam organisasi itu.
Pemahaman organisasi dan manajemen
perlu bagi analisis. Pemahaman ini vital bagi perancangan sebuah SIM. Penerapan
sistem informasi berdasarkan komputer dapat mempengaruhi struktur organisasi,
motivasi dalam organisasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen, manajer terlibat dalam membentuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan fungsi tersebut, pengambilan keputusan dan interaksi manusia. Interaksi
manusia adalah orang-orang di dalam dan di luar organisasi dan dengan atasan
serta bawahan. Baik mutu pengambilan keputusan maupun interaksi dengan orang
akan mempengaruhi efektivitas dalam mana organisasi beroperasi. Fungsi
manajemen, pengambilan keputusan dan interaksi mansuia dibatasi oleh sumber
daya yang tersedia bagi organisasi dan kendala luar organisasi (industri,
masyarakat dll) dalam mana organisasi beroperasi.
F.
PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN
Untuk mewujudkan suatu
organisasi yang baik, efektif serta sesuai dengan kebutuhan, secara selektif
harus didasarkan pada asas-asas organisassi berikut:













G. MACAM-MACAM ORGANISASI
Macam-macam organisasi.




v
Organisasi
Inti
v
Organisasi
Staf
v
Organisasi
Lini Dan Staf
v
Organisasi
Fungsional
v
Organisasi
Lini, Staf Dan Fungsional
v
Organisasi
Komite

v
Public
Organization
v
Business
Organization

v
Bentuk
Segitiga Vertical
v
Bentuk
Segitiga Horizontal
v
Bentuk
Lingkaran
H. WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Wewenang atau authority pada dasarnya merupakan bentuk
lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi.
Wewenang merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah
organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu
organisasi, bagian, atau departemen memiliki wewenang atau kekuasaan yang
terlegatimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia
dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur
berbagai hal yang terkait dengan sumber daya manusia atau orang-orang yang
terdapat di dalam organisasi.
Terdapat dua pandangan mengenai
wewenang formal, yaitu pandangan klasik(classical view) dan
pandangan berdasarkan penerimaan (acceptance view).
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Ada alasan mengapa diperlukan
pendelegasian, yaitu:
·
Memungkinkan
atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri.
·
Agar
organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
·
Atasan
dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
·
Dapat
mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan.
·
Karena
atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan.
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah
tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka
negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka muncullan
otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah
istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai
penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia,
desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan
karena dengan adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di Indonesia. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, bahwa desentralisasi berhubungan dengan otonomi
daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan kewenangan suatu daerah untuk menyusun,
mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan
dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi, maka akan berdampak
positif pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal dalam suatu negara. Agar
daerah tersebut dapat mandiri dan secara otomatis dapat memajukan pembangunan
nasional.
I.
PENYUSUNAN
PERSONALIA ORGANISASI
Proses
penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan yang dijalankan secara
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM,
posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua lingkungan yang
berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unsur – unsurnya
terdapat dalam organisasi.
Langkah
– langkah proses ini mencakup:

Dirancang
untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.

Berhubungan
dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia.

Penilaian
dan pemilihan para calon personalia.

Dirancang
untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.

Bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas organisasi.

Membandingkan
pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk
posisi tersebut.

Digunakan
sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk pekerjaan
selanjutnya.8.Perencanaan dan Pengembangan karir : mencakup promosi, demosi,
penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
J.
UNSUR-UNSUR
ORGANISASI
Menurut Davis dan Newton
(Thoha, 2002), unsur pokokk organisasi
adalah “people, structure, technology,
and environment inn which the organization operates”. Untuk mencapai
tujuannya, orang-orang akan bergabung dalam suatu organisasi dan untuk
mendukungnya diperlukan jenis struktur dan teknologi tertentu. Interaksi di
antara ketiga aspektersebut ikut mempengaruhi lingkungan, terutama manusia.
David dan newton
mendeskripsikan keterkaitan keempat unsure tersebut seperti pada gambar berikut
ini:







BAB
II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas disimpulkan bahwa yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi
diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan, perhatian, kepedulian dan
kepercayaan terhadap karyawan, perbedaan karakteristik individu (usia, tingkat
pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik yang berhubungan
dengan pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman
dalam kerja, kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan
organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan
untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi.
Dan
bahwa aspek-aspek komitmen organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk
mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan
pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha semaksimal
mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai
dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan nilai, tujuan dan sasaran
organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal
dengan organisasi, perasaan terlibat pada organisasi, dan perasaan setia dan loyal
pada perusahaan.
B.
Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu
kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami
pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan
untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang
menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Flippo,
Edwind B (1993). Manajemen Personalia,
Edisi VI. Erlangga.
Handoko,
T (2003). Manajemen. Yogyakarta:
BPFE.
Hasibuan,
Malayu SP (1996). Manajemen. Dasar,
Pengertian dan
Masalah.
Jakarta: Gunung Agung.
Reksohadiprodjo,
Sukanto (1999). Dasar-Dasar Manajemen.
Yogyakarta: BPFE
Terry,
G.R and L.W.Rue (1985). Dasar-dasar
Manajemen. (terj) Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto,
Iwan (2006). Manajemen Strategi. Bandung: CV YRAMA WIDIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar