Kamis, 11 Januari 2018

MAKALAH PANCASILA-IDEOLOGI TERBUKA DAN IDEOLOGI TERTUTUP



KATA PENGANTAR

وَبَرَكَاتُهُ اللهِ وَرَحْمَةُ عَلَيْكُمْ السَّلاَمُ
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan wahyu berupa ayat – ayat yang siapapun menggunakannya dapat mengantarkan manusia menuju pengakuan keimanan yang hakiki. Salam dan shalawat atas Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa menjadikan Sunnah Rasul SAW sebagai hujjah yang kokoh. Dalam penulisan makalah sederhana ini penulis sungguh sangat banyak mendapat pengalaman dan wawasan yang luar biasa tentang cakrawala ilmu pengetahuan tentang “IDEOLOGI TERBUKA DAN IDEOLOGI TERTUTUP”.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan sehingga saran dan kritik diharapakan untuk menambah pemikiran seseorang. Akhirul kalam, saya ucapakan terima kasih. Wassalamu’alaikum,wr.wb

                                                                                              Lubuklinggau, Januari 2016

                       

Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………2

BAB I PEMBAHASAN
A.  IDEOLOGI ……………………………………………………….…..….3
B.  TIPE-TIPE IDEOLOGI …………………………………………..……….3
C.  PENDAPAT …………………………………………………………..…5
BAB II PENUTUP
A.   KESIMPULAN ……………………………………………………….….6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..7













BAB I
PEMBAHASAN

A.  IDEOLOGI
Istilah ideology  mulai banyak digunakan bersamaan dengan perkembangan pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideology beberapa ideology  pada abad ke-18. Namun sesungguhnya konsepsi ideology sebagai cara pandang atau ideology  berpikir suatu bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada sebelum kelahiran Marx sendiri. Bahkan awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik dan gugatan terhadap system dan struktur sosial yang eksploitatif berdasarkan ideology  kapitalis.
B.  TIPE-TIPE IDEOLOGI
Terdapat dua tipe ideology, kedua tipe tersebut adalah ideology terbuka dan ideology  tertutup.
*     Ideologi Terbuka
Pengertian Ideologi terbuka adalah ideology yang tidak dimutlakkan. Selain itu Ideologi terbuka dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, tetapi digali dan diambil dari kekayaan rohani, budaya dan moral masyarakat itu sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideology yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. 
Ideolgi terbuka dapat juga diartikan sebagai ideology terbuka yang hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.
Di Indonesia, dasar-dasar filosofis yang dimaksudkan itulah yang biasa disebut sebagai Pancasila yang berarti lima sila atau lima prinsip dasar untuk mencapai atau mewujudkan empat tujuan bernegara. Lima prinsip dasar Pancasila itu mencakup sila atau prinsip.
1)   Ketuhanan Yang Maha Esa
2)   Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3)   Persatuan Indonesia
4)   Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5)   Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kelima sila tersebut dipakai sebagai dasar filosofis-ideologis untuk mewujudkan empat tujuan atau cita-cita ideal bernegara, yaitu:
1)      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2)     Meningkatkan kesejahteraan umum
3)     Mencerdaskan kehidupan bangsa
4)     Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan.

*     Ideologi Tertutup

Pengertian Ideologi tertutup adalah ideology yang bersifat mutlak. Ideologi tertutup dapat diartikan sebagai ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuantujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.


C.  PENDAPAT
*      Ideology Terbuka
Pendapat saya tentang ideology terbuka, ideology terbuka itu tidak mutlak artinya mengahargai adanya perbedaan, sehingga ras  diterima oleh masyarakat yang berasal dari berbagai macam latar belakang budaya serta juga agama.
*      Ideology Tertutup
Pendapat saya tentang ideology tertutup, ideology tertutup bersifat mutlak artinya ideology tertutup ini lebih cenderung berkeinginan untuk menguasai sebuah Negara di dalam sebuah kelompok.











BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cita-cita ideal bernegara berlaku bagi segenap bangsa Indonesia tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini merupakan kemajuan tersendiri bagi bangsa Indonesia dibandingkan beberapa konstitusi negara lain, bahkan di Amerika dan Perancis, yang semula hanya menyebutkan kata “man” sebagai warga negara. Salah satu sila dari Pancasila adalah “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu penyangga bangsa Indonesia adalah prinsip kemanusiaan yang adil, yang dengan sendirinya menentang diskriminasi baik berdasarkan ras, agama, keyakinan politik, maupun gender.










DAFTAR PUSTAKA

*      6 Ibid., hal. 232-233.
*      4 Karl Mannheim misalnya, menyatakan bahwa pengetahuan yang bersifat ideologis berarti pengetahuan yang lebih sarat dengan keyakinan subyektif seseorang, daripada sarat dengan fakta-fakta empiris.
*      Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, Judul Asli: Ideology and Utopia, An Introduction to the Sociology of Knowledge, Penerjemah: F. Budi Hardiman, (Jakarta: Penerbit Kanisius, 1998), hal. xvii.
*      5 Franz Magnis-Suseno menyebutnya sebagai ideologi dalam arti penuh, ideologi terbuka, dan ideology implisit. Lihat, Ibid., hal. 232-238.
*      57 Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 37 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4277.











                                                                     
A. Biodata
Nama             : Hilma Aulia
Kelas             : SI A
NIM                 : 2016010005
Ttl                    : Jawa Barat, Kuningan 20 April 1998
Alamat            : Jalan Patimura, Rt 10, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II
Status             : Mahasiswa
No Hp            : 081379024290
Email              : hilmaaulia24@gmail.com
Kebangsaan : Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
Tk                    : Bayangkara Lubuklinggau
Sd                   : Sd Negeri 17
Smp                                                       : Madrasah Tsanawiyah Lubuklinggau
Sma                                                       : Madrasah Aliyah Negeri 2 Lubuklinggau
Pengalaman Organisasi  Internal    : LKS
Pengalaman Organisasi  Eksternal : Taekwondo & TPA

MAKALAH JENIS-JENIS TULISAN




KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami  menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA, penyusun tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Jenis Jenis Tulisan. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.




Lubuklinggau,   Oktober 2016

Penyusun








  

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….1
Daftar Isi ..................................................................................................2

BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ……………………………………………………………3
B.  Rumusan Masalah ……………………………………………………….4
C.  Tujuan ……………………………………………………………………..4
D.  Manfaat Penulisan……………………………………………………… .4

BAB II KAJIAN TEORI
A.Deskripsi Tulisan …………………………………………………………..5
B. Paragraf  Naratif …………………………………………..………….…...5
C. Paragraf  Deskriptif ……………………………………………………….9
D. Paragraf  Eksposisi ………………………………………………..….....11
E. Paragraf  Persuasif ……………………………………………………...12
F. Paragraf Argumentasi………………………………………..………..…14
BAB III PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………………….…...18
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang
Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, persaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktifitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Melaui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Mengemukakan gagasan secara tertulis memang tidak mudah. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga ketrampilan dasar dalam menulis, yaitu ketrampilan berbahasa, ketrampilan penyajian, dan ketrampilan pewajahan. Penulis harus harus menguasai bahasa yang digunakan untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa Indonesia, dia harus menguasai bahas Indonesia. Menguasai bahasa Indonesia berarti mengetahui dan dapat menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui dan dapat menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berangkat pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga terjadi suatu kegiatan komunikasitidak langsung antara penulis dan pembaca. Tugas seorang penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan. Penulis harus mengetahui tulisan yang ditulisnya termasuk dalam bentuk tulisan apa, dan harus mengetahui tujuan dari tulisannya tersebut. Pada kesempatan ini, penulis makalah mencoba memaparkan dan menjelaskan bentuk-bentuk tulisan menurut beberapa ahli bahasa.
B.        Rumusan Masalah
Dari paparan pendahuluan di atas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis menjelaskan jenis-jenis tulisan. Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana deskripsi dari sebuah tulisan dan apa saja jenis-jenisnya ?
2.    Apa yang dimaksud dengan paragraf naratif ?
3.    Apa yang dimaksud dengan paragraf deskriptif ?
4.    Apa yang dimaksud dengan paragraf persuasif ?
5.    Apa yang dimaksud dengan paragraf argumensi ?
6.    Apa yang dimaksud dengan paragraf eksposisi ?
C.        Tujuan Penulisan
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:
1.    Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis Bahasa.
2.    Untuk memberikan penjelasan tentang jenis-jenis tulisan.
D.        Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:
1.    Mengetahui deskripsi dari sebuah tulisan dan apa saja jenis-jenisnya.
2.    Mengetahui penjelasan tentang paragraf naratif.
3.    Mengetahui penjelasan tentang paragraf deskriptif.
4.    Mengetahui penjelasan tentang paragraf persuasif.
5.    Mengetahui penjelasan tentang paragraf argumensi.
6.    Mengetahui penjelasan tentang dengan paragraf eksposisi.








BAB II
KAJIAN TEORI

A.   Deskripsi Tulisan
Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan:1986:21). Menurut Syafie’ie (1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan suara, perintah serta beberapa aspek lainnya yang tidak dapat dipresentasikan dalam tulisan. Begitu juga halnya dengan fisik, seperti gerakan tubuh tangan, kepala, wajah yang mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam sebuah tulisan.
Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam sebuah karangan. Bentuk-bentuk tersebut dikemukakan oleh Nurjamal dalam Sumirat, Darwis (2011:70), bahwa berdasarkan isi dan sifatnya, karangan terdiri atas : (1) narasi, (2) deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5) argumentasi. Sebuah tulisan dibentuk oleh serangkaian alenia atau paragraf, maka penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat ditinjau dari komposisi alenianya. Jika semua atau sebagian besar tulisan dibentuk oleh alenia narasi, maka itu adalah karangan narasi, begitupun dengan bentuk tulisan lainnya. (dikutip oleh Mega, Arumi:2012)

B.   Paragraf Naratif
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada paragraf narasi terdapat suatu kejadian atau peristiwa dalam satu urutan waktu. Berikut pengertian narasi menurut beberapa ahli.
1.    Menurut Semi (2003:29), narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu kewaktu.
2.    Menurut Keraf dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136), narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
3.    Menurut Fatimah dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136), narasi adalah rangkaian tuturan yang biasanya menceritakan atau menyajikan hal atau kejadian (peristiwa) melalui penonjolan pelaku.
Berangkat dari pendapat para ahli di atas, kita dapat mengetahui poin-poin yang berkaitan dengan narasi, yaitu (1) berbentuk cerita, (2) menonjolkan pelaku, (3) disusun secara sistematis, (4) menurut perkembangan dari waktu kewaktu. Poin-poin tersebut jika disatukan, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan pelaku dari waktu kewaktu. Paragraf naratif bisa bersifat fiksi maupun non-fiksi.

*      Ciri-Ciri Paragraf Naratif
No.
Menurut Atar Semi (2003:31)
No.
Menurut Keraf (2000:136),dikutip di  http://id.wikipedia.org
1.
Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
1.
Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
2.
Kejadian yang disampaikan dapat berupa fakta, dapat juga semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya.
2.
Dirangkai dalam urutan waktu.
3.
Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik.
3.
Ada konflik.
4.
Memiliki nilai seni estetika, isi dan cara penyampaiannya bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi.
4.
Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
5.
Menekankan susunan secara kronologis.


6.
Biasanya memiliki dialog.



Ciri-ciri yang dikemukakan Keraf ini memiliki kesamaan dengan Atar Semi bahwa narasi paragraf naratif memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis, dan memiliki konflik. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
*      Jenis-Jenis Paragraf Naratif (menurut Finoza:2004)
Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni narasi informatif, narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi sugestif.
1.    Narasi Informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
2.    Narasi Ekspositorik (fakta)
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, dan bersifat objektif.
3.    Narasi Artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada dan bersifat objektif
4.    Narasi Sugestif (fiksi)
Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
*      Contoh Paragraf Narasi Berisi Fakta
Ir. Soekarno Presiden Republik Indonesia Pertama adalah seorang nasionalis. Ia pemimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan  waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin lainnya menjadi juru bicara bagi Negara-negara nonblok pada konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
*      Contoh Paragraf Narasi Fiksi
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang disekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukan kedua telapak tangan kedalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.  Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepisnya. Jangan, Bowo, Sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulangannmu dengan segenap cintanya.

C.   Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Menurut Sukoyo (1987:28) dikutip oleh Syafie’ie 1998, deskripsi disajikan sehidup-hidupnya sehingga pembaca seolah-olah memahami sendiri apa yang dialami penulis. Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek tersebut. (Atar Semi, 2003:41)
Menurut Atar Semi:2003, Paragraf Deskriptif dibagi menjadi dua jenis, yaitu deskripsi ekspositoris dan deskripsi aristik.
*      Deskripsi Ekspositoris
     Paragraf deskriptif yang menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca.



*      Deskripsi Aristik
    Paragraf deskriptif yang mengarahkan kepada pemberian pengalaman kepada pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikannya dengan cara menciptakan sugesti dan impresi melalui ketrampilan penyampaian dengan menggunakan gaya bahasa yang memikat dan menggugah pikiran
*      Ciri-ciri paragraf deskriptif:
1.    Memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
2.     Bersifat membentuk imajinatif pembaca.
3.     Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah.
4.    Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan, sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, tempat, warna, dan manusia.
5.    Banyak menggunakan spartial onder (susunan ruang).
*      Contoh Paragraf Deskripsi Berisi Fakta
Keramaian di Alun-alun Garut udara sejuk dan cuaca yang cerah pagi itu, dimanfaatkan masyarakat untuk berolah raga senam di alun-alun Garut, disana banyak pohon yang rindang sebagai tempat untuk berteduh, kicau burung menambah suasana ramai, tempat yang bersih dan nyaman membuat orang-orang berdatangan silih berganti ke alun-alun garut. Banyak masyarakat yang beraktivitas di sekililing alun-alun garut, seperti berjualan asongan, berjualan es kelapa, dan menjajahkan makanan lainnya juga, senantiasa mereka menunggu para pembeli, ada yang unik disana terlihat seorang pria yang membuat kereta mini yang ditarik oleh domba, dan kereta ini hanya dapat ditunggangi oleh anak-anak saja. Alun-alun Garut merupakan pusat kota Garut, oleh karena itu, semua jenis angkutan umum melewati alun-alun, berderet panjang menungu penumpang. Ada sebuah sekolah depan alun-alun namanya SMA 11 Garut, setiap jam pulang sekolah, alun-alun dijadikan tempat bercengkrama dan bersenda gurau oleh siswa dari  beberapa sekolah.
*      Contoh Paragraf Deskripsi Berupa Fiksi;
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga, bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung bewarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting lain.

D.   Paragraf Eksposisi
Keraf (1984:3) berpendapat bahwa eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan pengetahuan seseorang. Menurut Rusyana (1984:29), paragraf eksposisi adalah paragraf yang membahas atau menerangkan sesuatu. Tarigan (1987:62) juga berpendapat bahwa paragraf eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan penilaian.(dikutip dari Kurniawan, Anjari:2012).
*      Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1.    Bersifat nonfiksi/ilmiah.
2.    Berdasarkan fakta.
3.     Berusaha menjelaskan tentang sesuatu.
4.    Gaya tulisan bersifat informatif.
5.    Fakta dipakai sebagai alat kontribusi.
6.    Fakta dipakai sebagai alat konkritasi .
7.    Tidak bermaksud mempengaruh.
*      Langkah-langkah menyusun paragraf eksposisi:
1.    Menentukan topik yang akan disajikan.
2.     Menentukan tujuan eksposisi.
3.     Membuat kerangka karangan, disusun secara sistematis.
4.    Mengembangkan eksposisi, yaitu bersifat informatif, demokratis, objektif, dan logis. (Kurniawan, Anjari. 2012)
*      Contoh paragraf eksposisi
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntasi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat utuk eksposisi, antara lain:
·         Manfaat kegiatan ekstrakulikuler .
·         Peranan majalah dinding di sekolah-sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
·         Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
*      Contoh Paparan Proses
Cara Mencakok Tanaman:
·         Siapkan pisau, tali raffia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
·         Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira1,5 sampai 2 cm.
·         Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.

E.   Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti halnya karangan argumentasi, karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk memengaruhi orang (hortatoris).
*      Perbedaan paragraph persuasif dan argumentatif :
Persuasive
Argumentatif
Pengarang mengharapkan pembaca mengikuti perbuatan sesuai instruksi yang dianjurkan penulis.
Pengarang hanya mengharapkan pembaca mengakui pembenaran yang ada dalam paragraf
*      Ciri-ciri paragraf persuasif :
1.    Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2.    Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3.    Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.    Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.    Persuasi memerlukan fakta dan data.
*      Langkah-langkah menulis paragraf persuasif:
1.    Tentukan topik dan tujuan.
2.    Membuat kerangka karangan.
3.    Menumpulkan bahan.
4.    Menarik kesimpulan.
5.    Penutup.
*      Contoh Paragraf Persuasif
Katakan tidak pada NARKOBA seperti yang kita ketahui bahwa Narkoba sangat berbahaya bagi tubuh, Narkoba(Narkotika, Psikotropika, dan bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan, mulai dari keinginan untuk mencoba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. Maka narkoba kemudian disalahgunakan.

F.    Paragraf Argumentasi
Menurut Keraf (2000), Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan kebenaran dengan berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan (dalam buku Semi, M. Atar:2003). Paragraf argumentasi merupakan jenis karangan ilmiah, tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Fakta-fakta dalam paragraf argumentasi dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:
1.    bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet).
2.     wawancara atau angket.
3.    penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.    Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan.
2.    Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.- Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf.
3.    Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain).

*      Ciri-ciri pargaraf atau karangan argumentasi:
1.    Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas.
2.     Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
3.    Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
4.    Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis.
5.    Penutup berisi kesimpulan.
*      Karakteristik paragraf argumentasi:
1.    Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik perhatian pembaca.
2.    Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk meyakinkan atau membuktikan kebenaran gagasan awal penulis.
3.    Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis.
Karangan argumentasi dan eksposisi sering sulit dibedakan. Bentuk keduanya hampir sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan argumentasi dengan eksposisi antara lain:
Bagian Karangan
Argumentasi
Eksposisi
Pembuka atau pendahuluan
Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan.
Memperkenalkan kepada pembaca tentang topik yang akan dipaparkan dan tujuan paparan tersebut.
Tujuan
Meyakinkan pembaca.
Memberi informasi atau menjelaskan kepada pembaca agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas.
Penggunaan data, contoh, gambar, dsb (Alasan)
Untuk membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu benar.
Untuk lebih menjelaskan atau memperjelas isi karangan.
Penutup
Menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.
Menegaskan lagi apa yang  telah diuraikan sebelumnya.

*      Contoh Paragraf Argumentasi
Teknologi Komunikasi harus segera dikuasai seiring dengan perkembangan zaman seperti yang kita rasakan saat ini, teknologi komuniksi sangat penting dalam kehidupan dan harus kita kuasai. Mengapa demikian? Karena, dengan kita telah menguasai teknologi komunikasi, kita mampu berkomunikasi secara global atau mendunia. Ada berbagai produk teknologi baru, seperti, satellite, komputer pribadi, printer laser, scanner, telefon seluler, laptop, internet, LAN, HTML, camera, digital, USB flash disk, dsb telah banyak memberi kontribusi dalam kemajuan bidang komunikasi saat ini. Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi, misalnya , melalui email. Email merupakan kunci utama perubahan cara berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai satu alamat email, kita dapat mengikuti berbagai model berbagai komunikasi yang ada diinternet . Beberapa model komunikasi itu, diantaranya: Forum, Milis/Group, Situs jejaring sosial, Blog, Situs sharing file, E-learning menggunakan teleconference. Saat ini manusia sangat memanfaatkan penemuan-penemuan teknologi yang ada disegala bidang, sehingga kemajuan teknologi itu memang sangat penting bagi manusia, terutama dibidang komunikasi. Oleh sebab itu sangat diharapkan akan adanya kemajuan teknologi yang dapat menunjang perkembangan positif. Peningkatan kualitas hidup semkin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitas.


















BAB III
PENUTUP

A.   Simpulan
Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam sebuah karangan. Bentuk-bentuk tersebut jika berdasarkan isi dan sifatnya adalah : (1) narasi, (2) deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5) argumentasi. Sebuah tulisan dibentuk oleh serangkaian alenia atau paragraf, maka penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat ditinjau dari komposisi alenianya. Paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan pelaku dari waktu kewaktu. Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni narasi informatif, narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi sugestif.
Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek. Paragraf eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan penilaian. Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti halnya karangan argumentasi, karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk memengaruhi orang (hortatoris). Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan kebenaran dengan berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan.



DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indoneisa. Jakarta:Insan Mulia.
Husaini, Aiman.2007. Tobat Rokok. Depok:Pustaka IIMaN.
Syafie’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta:P2LPTK Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
         Bandung:Angkasa.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.
Kurniawan, Anjari. 2012. http://googel22.blogspot.com/2012/12/paragraf-eksposisi.html [21 April 2014 at 12.16].
Mega, Arumi. 2012. http://sarjanaku.com/2012/09/pengertian-karangan.html [21 April 2014 at 11.30].
Rohmanah, Chy. 2013. http://blogging.co.id/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya [22 April 2014 at 21.00]